Kain Ihram – Kenapa Harus Putih?

Kain Ihram

Kain Ihram itu seperti apa ya dan untuk apa? Berikut penjelasannya.

Kain Ihram adalah pakaian khusus yang harus dikenakan oleh orang-orang yang berniat untuk melakukan ibadah haji maupun umrah. Pada dasarnya, pakaian ini terdiri dari dua lembar kain (untuk laki-laki) tanpa jahitan yang dipakai untuk menutup aurat sebagian atas dan seluruh bagian bawah. Sementara, kain ihram untuk perempuan harus menutup semua badan kecuali wajah dan telapak tangan.

Kain ihram disunahkan berwarna putih. Saat menggunakan pakaian ini, calon jemaah harus lah menghindari beberapa perbuatan, seperti bersetubuh, berkata kasar, membunuh hewan, hingga memotong rambut. Ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian selama melakukan ibadah haji atau umrah.

Pengertian Kain Ihram

Kenapa kain ihram berwarna putih, bukan warna yang lain?

  1. Warna putih merupakan warna yang melambangkan kesucian, kesalehan dan kebersihan. Agama Islam menyebarkan kesan bersih, suci dan sederhana luar dan dalam. Dalam hal ini aturan berpakaian untuk haji maupun umrah benar-benar menggambarkan semangat/ghirah Islam.
  2. Menghindari mencuri perhatian orang lain. Jika tidak ada ihram, orang akan menggunakan pakaian sesuka hati mereka dengan berbagai jenis kain dan warna. Yang berarti perbedaan warna itu akan mengalihkan perhatian jamaah haji maupun umrah yang lain.
  3. Tidak akan menunjukkan status ekonomi para jamaah haji. Dengan cara ini, orang merasa lebih nyaman dan setara diantara yang lain, tanpa merasa ada golongan atas maupun golongan bawah.

Tiga Pesan Penting Menurut Ibnu Abbas

Ibn Abbas, salah satu sahabat yang dijuluki “lautan ilmu”, serta sosok yang dapat dikatakan mengenal Nabi Muhammad dengan baik, memiliki “renungan” tersendiri perihal pakaian ihram. Imam Abu Bakr al-Bakri dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin mengutip dari ar-Raudl al-Faiq, mengungkapkan bahwa suatu kali Ibn Abbas pernah ditanya perihal hikmah dari beberapa “perilaku” dalam ibadah haji.

Beliau lalu menyatakan “Tidak ada sedikitpun dari beberapa perilaku haji serta yang berkaitan dengannya, kecuali di dalamnya ada hikmah mendalam, nikmat yang lengkap serta cerita, sesuatu dan rahasia yang tiap mulut akan kesulitan dalam menjelaskannya”. Lalu Ibn Abbas mengungkapkan tiga hal berkaitan pakaian ihram:

1. Sesuaikan pakaian bergantung pada siapa kita bertamu

Kebiasaan manusia apabila mendatangi manusia lain maka pasti akan memakai pakaian paling yang paling rapih dan membanggakan. Dengan adanya keharusan ihram memakai kain putih tidak berjahit yang bertolak belakang dengan kebiasaan manusia tersebut, Allah seakan ingin memberi tahu kita bahwa tujuan untuk mendatangi tempat Allah berbeda dengan mendatangi tempat makhluk. 

Kita harus bisa menyesuaikan kepada siapa kita akan bertamu, baik ke teman, tetangga, pasar, bahkan ke rumah Allah, semua ada adab nya masing-masing. Kesadaran kita untuk mendatangi Allah haruslah berbeda dengan mendatangi manusia maupun makhluk secara umum. Allah adalah sang khaliq (pencipta), sedang selain-Nya adalah makhluk (ciptaan).

Memakai pakaian yang bagus di hadapan manusia lain bisa jadi untuk menjaga wibawa atau memperoleh kenyamanan orang yang melihat. Sebab manusia adalah makhluk dengan ikatan-ikatan benda duniawi pada dirinya. Allah berbeda dengan manusia. Allah maha pencipta yang niscaya lebih kaya dari ciptaannya. “Nilai lebih” yang Allah pinta dari manusia adalah ketaqwaan yang sulit untuk dicerna dengan mata kepala.

2. Memakainya seakan suci seperti bayi baru lahir

Memakai ihram memberi makna bahwa menanggalkan segala sesuatu tatkala ihram, berarti kamu akan menanggalkan diri dari harta benda duniawi. Layaknya bayi yang keluar dari rahim ibunya tanpa memakai sehelaipun pakaian.

Hal ini menyiratkan bahwa memakai pakaian ihram adalah bentuk perilaku pemakainya dalam melepas hal-hal berbau duniawi. Di tubuhnya tidak ada sesuatu kecuali hal-hal yang digunakan untuk menutup aurat.

3. Memakainya seakan kita berada pada saat akan dihisab nanti

Keadaan memakai pakaian ihram itu menyerupai keadaan saat nanti kita hadir di tempat kelak kita dihisab oleh Allah. Seperti firman Allah berikut:

“Dan Sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu kami ciptakan pada mulanya,” (Al-An’am ayat 94).

Sudah siap memakai kain ihram sebagai busana terbaik ketika ke tanah suci? Yuk segera rencanakan impian pergi umroh kamu bersama keluarga bersama Qonita. Anda pun dapat memesan seragam lainnya disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.