Description
Kantong Batu Manasik Haji – Manasik haji anak adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji bagian bagian tertentu yang bisa dipraktekan oleh anak terkait dengan keterbatasan yang dimiliki anak. namun begitu harapannya makna yang terdapat dalam ibadah haji dapat terfahami dengan baik dan terus bertumbuh semangatnya sehingga ibadah haji menjadi salah satu visi hidupnya.
Hal yang biasanya dilakukan di manasik haji anak adalah niat, sai thowaf, lempar jumroh dengan penjelasan yang ada, yang jarang dilakukan adalah potong rambut malah yang banyak adalah foto-foto. Kantong berfungsi untuk membawa batu kerikil. Sedangkan maksud peniti adalah untuk menahan bentuk dari pakaian ihram laki-laki yang tidak berjahit.
Dari sisi pakain, baju manasik haji anak sebisa mungkin mirip dengan yang sesungguhnya, untuk perempuan bisa memakai gamis atau stelan yang tentunya berwarna putih. karena memang semua berwarna putih. untuk laki laki menggunakan ihram dari bahan handuk.
Selain itu untuk manasik haji anak, biasanya anak anak menggunakan kantong batu untuk lempar jumroh, bentuk kantong cukup simple dan bisa di kalungkan di leher, hal ini sangat bermanfaat khususnya untuk anak laki-laki karena baju ihram anak tidak ada kantong-nya. sementara anak disuruh bawa minimal 7 butih batu kecil biasanya akan kesusahan. sehingga membekali anak dengan kantong batu lempar jumroh adalah tindakan yang sangat bijak untuk membantu kenyamanan dan kesempurnaan manasik haji anak.
Kantong berfungsi untuk membawa batu kerikil/batu. Melakukan lempar jumrah adalah sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari rukun beribadah haji. Para jamaah melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat bernama kompleks Jembatan Jumrah, di kota Mina yang terletak di dekat Mekkah. Para jamaah mengumpulkan batu-batuan tersebut dari tanah di hamparan Muzdalifah dan melemparkannya. Para jamaah mengambil batu di Mina, tidak disyaratkan mencuci batu tersebut.
Batu yang digunakan tidak besar cukup kerikil seukuran ujung jari dan tidak berbentuk runcing. Adapun cara melontar adalah sebanyak tujuh batu pada hari Id, yaitu Jumrah Aqabah saja. Sedangkan pada hari-hari tasyriq maka sebanyak 21 batu setiap hari, masing-masing tujuh lontaran untuk Jumrah Ula, tujuh lontaran untuk Jumrah Wustha, dan tujuh lontaran untuk Jumrah ‘Aqabah.
Kami menyediakan berbagai perlengkapan manasik haji dan produk-produk menarik lainnya disini.
Reviews
There are no reviews yet.